CHASING THE DRAGON – THAT’S WHAT THE WORD ‘BROTHER’ MEANS


Sebuah film karya Jason Kwan dan Wong Jing, bercerita mengenai Ho (Donnie Yan) yang merupakan seorang imigran illegal dari China, datang ke Hong Kong untuk mengadu nasib dan akhirnya menjadi salah satu bandar narkoba terbesar di Hong Kong pada saat itu. Dia dibantu oleh seorang polisi bernama Lee Rock (Andy Lau) dalam melancarkan segala aksi bisnis ilegalnya. Menjual dua nama besar aktor ini, tidak lantas membuat film ini menyepelekan cerita yang terjadi di film. Gue sangat kagum dengan jalur cerita yang dibuat bahkan menurut gue film dengan durasi 2 jam lebih ini terasa sangat singkat karena jalan cerita yang sangat menarik untuk diikuti.

           Spesial efek yang disajikan dalam film ini sangat menarik untuk disaksikan. Tidak seperti film-film action China biasanya yang lebih memamerkan keindahan seni bela diri Kung Fu, film ini lebih berfokus kepada bagaimana realita dari dunia seorang bandar narkoba yang tidak hanya harus pandai dalam berkelahi, tapi juga memiliki strategi-strategi jitu yang bisa mematikan musuh-musuhnya. Menurut gue, ini adalah letak kekuatan dari film ini. Film ini memberikan kita suasana baru yang berbeda dari film-film action China biasanya.

           Inti dari film ini yang gue tangkap adalah bagaimana sebagai saudara harus saling menjaga satu sama lain, terutama tugas ini dititikberatkan kepada seorang kakak yang harus menjaga adiknya sekalipun harus mengancam harga diri dan nyawanya sendiri. Terlihat dari adegan-adengan yang disajikan, beberapa kali Ho menolong adik-adiknya yang sedang dalam kesulitan hingga hal tersebut membahayakan dirinya sendiri. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh Lee Rock sebagai sahabat bahkan sudah seperti kakak dari Ho yang selalu menjaganya, sekalipun pada saat itu mereka mengalami perselisihan berat dalam mengambil keputusan untuk melawan polisi inggris yang pada saat itu berkuasa di Hong Kong.

          Yang gue rasakan ketika menonton film ini adalah, film ini berbudget mahal pastinya dengan berani menyewa dua aktor legenda film China. Tidak hanya sampai disitu, setting tempat yang dibuat sangat cocok untuk mengambarkan mencekamnya suasana penjajahan serta kasus kriminal yang marak terjadi disebuah negara dengan kesenjangan sosial yang tinggi, serta spesial efek ledakan, tembakan, dan potongan-potongan tubuh yang dibuat sangat apik membuat gue merasa tidak rugi telah menghabiskan uang jajan gue untuk menonton film ini bioskop. Gue paling suka acting dari Andy Lau yang sangat berwibawa. Kalau gue cewek, gue udah pasti langsung jadi fanboy-nya Andy Lau ketika selesai menonton film ini. Disini Donnie Yan juga memerankan karakter yang fresh dari biasanya. Sudah tidak diragukan lagi untuk epic-nya adegan berantem yang diperankan oleh Donnie Yan, tapi ternyata dia memang tidak hanya jago berantem, namun juga acting-nya sebagai seorang bandar narkoba dengan taktik untuk mengalahkan musuh yang juga sangat cerdik.

          Satu kritik gue untuk film ini adalah, terlalu cepatnya semua adegan terjadi sehingga gue merasa emosi yang dibangun di film ini sedikit kurang. Mungkin kalau durasinya ditambah hingga dua setengah jam, atau tiga jam dengan menitikberatkan untuk membangun emosi dari semua karakter yang ada di film ini, film ini akan menghasilkan kekaguman dan air mata dari para penontonnya. Efek haru yang gue rasakan pada saat menonton film ini adalah ketika gue mencoba untuk mengulang kembali apa inti dari cerita film ini pada saat perjalanan pulang gue dari bioskop. Disitu gue hampir meneteskan air mata. Ketika memikirkan seluruh kejadian yang disajikan di film ini.

Kesimpulannya, film ini termasuk kategori film yang harus kalian tonton di tahun ini. Bahkan bisa gue sejajarkan dengan film-film populer yang lagi nge-hits sekarang seperti “Thor: Ragnarok.” Kerapihan cerita, action, serta berbedanya film ini dibandingkan dengan film laga lainnya = membuat film ini mampu menarik para penotonnya untuk larut dalam cerita yang disajikan. Skor yang gue berikan untuk film ini dari skala 1-10 adalah 9, dengan minus yaitu gue merasa emosi yang dibangun dari karakter yang ada sedikit kurang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AVENGERS: INFINTY WAR TRAILER 2 – REVIEW BESERTA PREDIKSI CERITANYA

JUSTICE LEAGUE – MASIH BELUM BISA MEGEJAR AVENGERS